DUBAI, Keajaiban Kota Masa Depan

Panorama Dubai di waktu malam

Burj al-Arab, Hotel termewah di dunia berkelas 7 bintang 

Pintu masuk Burj Al-Arab 

Suasana malam Dubai

Burj Dubai, pencakar langit tertinggi dalam sejarah manusia
Tingginya nyaris 2 kali lipat Empire State Building di New York

Burj Dubai akan mencapai ketinggian 818 m, hampir 1 kilometer


Cahaya Burj Dubai di kejauhan

Hotel Jumeirah Beach, yang berseberangan dengan Burj Al-Arab

Jumeirah Beach di waktu malam

Palm Jumeirah, Proyek pulau buatan raksasa terbesar di dunia

Panorama yang spektakuler dari Palm Island

Hotel Atlantis, terletak di pulau buatan Palm Jumeirah 

Banyak kegiatan menyenangkan bisa dilakukan di pulau ini

Pusat pulau Palm Jumeirah, Palm Mall


Sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/search/label/DUBAI

Dubai Superstructures : Proposal Untuk Kota Vertikal Setinggi 2,4 Kilometer


Sementara dunia masih terpana dengan pembangunan Burj Dubai, gedung tertinggi dalam sejarah (800m), dunia dikejutkan lagi dengan munculnya proposal untuk sebuah bangunan raksasa yang akan dibangun di kota itu tahun 2015.
Gedung itu adalah "DUBAI CITY TOWER" / "VERTICAL CITY". Dinamakan Vertical City karena ini bukan lagi hanya sekedar gedung pencakar langit, tapi sudah lebih mirip sebuah kota tersendiri, kota vertikal dengan tinggi mencapai 2.4 kilometer.
Gedung ini begitu tinggi dan besarnya, sehingga diperlukan sebuah kereta api super cepat Bullet Train dengan kecepatan 125 mph untuk mengangkut para penghuni dan pengunjungnya. Gedung ini akan memiliki 400 lantai dan dengan ketinggiannya yang mencapai 2.4 km itu berarti gedung ini mempunyai ketinggian lebih dari dua kali Burj Dubai, dan nyaris 8 kali lipat Menara Eiffel di Paris! WOW!
Dubai mungkin nantinya akan jadi kota pertama yang mirip seperti kota-kota khayalan dalam film StarWars, dengan gedung-gedungnya yang tinggi menembus awan. 

Sejauh ini ”Vertical City” masih berupa proposal. Tapi dengan tingkat penjualan gedung-gedung baru di Dubai yang begitu cepat, serta kota-kota lain yang sekarang juga berlomba meniru Dubai, proyek ini mungkin juga akan segera terwujud. Mudah-mudahan kita masih bisa melihatnya.

Sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/search/label/DUBAI 

Museum Sains dan Teknologi Terbesar di Dunia, Guangdong Science Center

Inilah Museum Sains dan Teknologi terbesar di dunia.

Museum Sains dan Teknologi Guangdong di China luasnya mencapai 450.000 meter persegi, lebih luas dari Tiananmen Square, dan dibangun dengan dana Rp 2,5 Trilyun dari pemerintah.

Isinya terdiri dari 8 ruang pameran utama yang luas, 4 bioskop sains (!), 2 laboratorium terbuka yang bisa dipakai umum, dan ruangan digital untuk keluarga. Semuanya didukung dengan peralatan multimedia, audio/video, televisi high definition layar lebar, dan komputer tercanggih saat ini.

Delapan ruang pameran utama terdiri dari Childrens World, Experience and Discovery, Transportation World, Digital World, Green Home, Flight Dream, The Human Body and Health, dan Perception and Thinking.

Disana kita akan bisa melihat beragam hal mulai dari sejarah sains dan teknologi, teknologi termaju saat ini, sampai dunia masa depan. Kita bisa belajar dari Einstein, Newton atau Leonardo da Vinci, kita bisa belajar tentang perjalanan manusia ke bulan, penemuan-penemuan terbesar di dunia, tentang alam semesta, teknologi televisi dan multimedia masa depan, atau desain mobil dan bangunan yang futuristik.
Museum ini juga dilengkapi dengan toko suvenir yang menjual segala macam peralatan, mainan, buku, majalah, dan video-video tentang sains dan teknologi terbaik di dunia. Jadi anda bisa pulang ke rumah, dan belajar lebih banyak tentang sains dan teknologi terbaru.

Berkat museum supercanggih ini, milyaran (milyaran!) warga China akan segera menyerap segala ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik yang ada saat ini, dengan sangat cepat. Bagaimana dengan negaramu Indonesia?

Catatan :
Bisa tidak Indonesia membuat museum sains senilai Rp 2 Trilyun, atau mungkin, 50 Trilyun?
Tahukah Anda, setiap tahun, biaya rokok dan kesehatan yang harus dikeluarkan berhubungan dengan penyakit-penyakit dan kematian yang berhubungan dengan rokok, mencapai Rp 120 Trilyun? (minimum, data lain ada yang menyebut 200 trilyun).


Sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/2010/03/peringkat-universitas-terbaik-indonesia.html

Peringkat UI Melonjak Ke Ranking 201 Terbaik Dunia!


Benar-benar pencapaian yang luar biasa. Universitas Indonesia berhasil membuat peringkatnya melonjak dari 395 universitas terbaik dunia di tahun 2007, menjadi 201 di tahun 2009. Nyaris menembus 200 besar. Ini dinyatakan dalam laporan terbaru QS World University Ranking 2009, lembaga pemeringkat universitas terbaik global paling berpengaruh di dunia. Ini berarti, hanya dalam 2 tahun, ranking UI naik hampir 200 tingkat! Di tahun 2008 kemarin, UI memiliki peringkat 287.

Peringkat ini disusun dari survei 5000 universitas di dunia dan 500 universitas yang dianggap terbaik di dunia.

Inilah daftar universitas-universitas terbaik dunia 2009 :
1. Harvard University, Amerika
2. University of Canbridge, Amerika
3. Yale University, Amerika
4. UCL, University College London, Inggris.
5. Imperial College London, Inggris.
6. University of Oxford, Amerika.
7. University of Chicago, Amerika.
8. Princeton University, Amerika.
9. MIT, Massachusetts Institute of Technology, Amerika.
10. Caltech, California Institute of Technology, Amerika.

17. Australian National University, Australia
22. University of Tokyo, Jepang. (Universitas terbaik di Jepang).
24. University of Hong Kong, Hong Kong
25. Kyoto University, Jepang.
30. National University of Singapore.
47. Seoul National University, South Korea.
49. Tsinghua University, China.
52. Peking University, China.
69. Kaist - Korea Advanced Institute of Scieence and Technology, Korea.
73. Nanyang Technological University, Singapore.

102. Hebrew University of Jerusalem, Israel.
138. Chulalongkorn University, Thailand.
163. Indian Institute of Technology Bombay, India.
180. University of Malaya, Malaysia.
201. University of Indonesia, Indonesia.

204. Paris Institute of Political Studies.
206. University of Stuttgart, Germany
211. Korea University, South Korea.
218. Kobe University, Jepang.
228. Universite de Paris, Sorbonne, Perancis.

250. Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
291. University Kebangsaan Malaysia, Malaysia.
352. Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Sumber  : http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/10/universitas-terbaik-indonesia-2009.html

Militer AS Uji Coba Kendaraan Hipersonik

HTV-2 merupakan pesawat pertama dari serangkaian eksperimen penerbangan yang direncanakan.
Militer Amerika Serikat (AS) kehilangan kontak dengan sebuah kendaraan hipersonik eksperimental di Samudera Pasifik. Menurut Turner Brinton dari Space News, DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) kehilangan kontak dengan kendaraan Falcon Hypersonic Technology Vehicle (HTV)-2 sembilan menit setelah diluncurkan.

HTV-2 merupakan pesawat pertama dari serangkaian eksperimen penerbangan. Rencananya, teknologi yang bisa dikerahkan untuk rudal-rudal konvensional jarak jauh di masa depan.

“Kendaraan tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, dengan sebuah roket Minotaur 4,” kata Brinton, seperti dikutip dari laman TG Daily, Selasa 27 April 2010.

Dibangun oleh Lockheed Martin Corp., pesawat HTV-2 meluncur di atas Samudera Pasifik dengan kecepatan 20 ribu kilometer per jam selama 30 menit. “Namun, sembilan menit setelah meluncur, DARPA kehilangan kontak dengan pesawat, dan penyebab kegagalan itu belum diketahui,” ujarnya.

Namun, Frank James dari NPR mencatat bahwa dalam masa-masa awal percobaan teknologi pertahanan, proyek militer teknologi tinggi biasanya ditandai dengan sejumlah kegagalan.

“Program angkasa luar AS pada akhir 1950-an juga terdapat kegagalan, jadi tidak heran, tes yang dilakukan militer pekan lalu untuk menguji Falcon dan menguji konsep pesawat hipersonik yang bisa melanglang buana dengan kecepatan hingga 20 kali lebih cepat dibanding kecepatan suara, juga mengalami kegagalan,” ucap James.

“Ide dari teknologi ini adalah menciptakan sebuah pesawat yang bisa mencapai lokasi-lokasi di Bumi dalam hitungan menit,” kata James.

Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/147111-militer_as_uji_coba_kendaraan_hipersonik

Terminal-Terminal di Bandara Soekarno-Hatta

Kemarin-kemarin masih banyak yang bertanya dan belum tahu tentang terminal-terminal di Bandara Soekarno-Hatta dan maskapai apa saja yang menempati terminal-terminal tersebut. Kali ini akan saya posting saja informasi tentang hal tersebut.   

Seperti kita ketahui, di Bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga buah terminal yaitu Terminal 1, 2, dan 3. Berikut ini adalah maskapai-maskpai yang menempati terminal-terminal tersebut:

Terminal 1

Terminal 1 merupakan terminal penerbangan domestik yang dibagi menjadi tiga sub terminal yaitu Sub Terminal 1A, Sub Terminal 1B, dan Sub Terminal 1C.

* Sub Terminal 1A: Lion Air dan Wings Air.

* Sub Terminal 1B: Batavia Air, Sriwijaya Air, Kartika Airlines, dan Express Air.
* Sub Terminal 1C: Garuda Citilink dan Airfast Indonesia.


Terminal 2

Terminal 2 juga dibagi menjadi tiga sub terminal yaitu Sub Terminal 2D, Sub Terminal 2E, dan Sub Terminal 2F. Sub Terminal 2D dan 2E merupakan sub terminal yang khusus digunakan untuk penerbangan internasional, sedangkan Sub Terminal 2F digunakan untuk penerbangan domestik oleh Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara.

* Sub Terminal 2D: AirAsia, Air China, Batavia Air, Cathay Pacific, Cebu Pacific, China Airlines, China Southern Airlines, Emirates, Eva Air, Japan Airlines, Jetstar, Kuwait Airlines, Lufthansa, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Qantas, Qatar Airways, Saudi Arabian Airlines, Singapore Airlines, Thai Airways International, Valuair, Viva Macau, dan Yemenia.

* Sub Terminal 2E: Garuda Indonesia, Etihad, Gulf Air, KLM Royal Dutch Airlines, Korean Air, Lion Air, dan Royal Brunei.
* Sub Terminal 2F: Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines.

Terminal 3

Merupakan terminal baru yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Terminal 3 baru mulai digunakan sekitar pertengahan bulan April 2009. Saat ini yang menggunakan Terminal 3 hanya dua buah maskapai yang menggunakan konsep LCC (Low Cost Carrier) yaitu Indonesia Air Asia dan Mandala Airline.


Sumber : Terminal-Terminal di Bandara Soekarno-Hatta

Begawan Ekonomi Indonesia

BIOGRAFI : Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo

Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo - Bapak Sarjana Ekonomi Indonesia

Ia pernah lima kali menjabat sebagai menteri di masa Orde Lama dan Orde Baru. Begawan ekonomi yang ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ini juuga diangkat oleh PBB menjadi anggota “lima ahli dunia” (group of five top experts). Dalam rangkaian perjuangan dan pengabdian kepada bangsa dan negaranya, ia juga pernah menjadi ‘penyelundup’ dan sempat bergabung dalam PRRI/Permesta, bahkan menjadi ‘pelarian’ selama sepuluh tahun di luar negeri.

Sumbangan Sumitro Djojohadikusumo ''Bapak Sarjana Ekonomi Indonesia" terhadap perkembangan ilmu ekonomi yang berorientasi pada kebijaksanaan pembangunan di Indonesia, tidak diragukan lagi. Ia berhasil mengenyam pendidikan hingga meraih doktor bidang ekonomi yang menurut ukuran orang pada zamannya masih sangat sedikit jumlahnya.


Setamat Hogere Burger School (HBS), pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 29 Mei 1917, ini berangkat ke Belanda akhir Mei 1935. Sempat dua bulan "mampir" di Barcelona, Sumitro akhirnya ke Rotterdam untuk belajar. Dalam tempo dua tahun tiga bulan, gelar Bachelor of Arts (BA) diraihnya. Ini rekor waktu tercepat di Netherlands School of Economics. Ia lalu melanjutkan studinya di Universitas Sorbonne, Paris (1937-1938).


Antara 1938-1939 di Prancis, Sumitro bergabung dengan kelompok sosialis dan berkenalan dengan tokoh dunia seperti Andre Malraux, Jawaharlal Nehru, Henri Bergson, dan Henri Cartier-Bresson. Dari mereka dia belajar banyak tentang pengabdian, perlawanan, keadilan sosial, dan kekonsistenan hidup. Ia kemudian sempat ikut latihan militer di Catalonia, tapi gagal masuk Brigade Internasional karena umurnya belum genap 21 tahun.


Dari Paris, Sumitro kembali ke Rotterdam, melanjutkan studi ekonomi. Ia memasuki periode penulisan disertasi saat Nazi Jerman menyerang Belanda, 5 Mei 1940. Pimpinan Nederlandse Economische Hogeschool menunjuk Prof. Dr. G.L. Gonggrijp sebagai promotornya.


Disertasinya berjudul Het Volkscredietwezen in de Depressie yang dalam bahasa Indonesia berarti "Kredit Rakyat (Jawa) di Masa Depresi" diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Nederlands Economische Hogeschool. Gelar Master of Arts (MA) diraih tahun 1940. Sementara, usianya baru menjelang 26 tahun saat ia menyandang gelar doktor ilmu ekonomi.


Setelah menggondol gelar doktor, Sumitro ditampung oleh Sjahrir, dijadikan pembantu staf Perdana Menteri (1946), diterima sebagai anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang waktu itu dipimpin oleh Sjahrir-Amir Syarifuddin. Pada masa proklamasi kemerdekaan RI, Sumitro tergolek sakit di pembaringan hampir setahun lamanya. Ia menjalani operasi tumor usus besar tanpa antibiotika. Beruntung ia selamat dari ancaman maut.


Pagi, 18 Agustus 1945, Kota Rotterdam dikejutkan oleh berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, di Radio Hilversum. Berita itu memberikan kekuatan sugestif bagi kesembuhannya. Saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang di Church House, London, 17 Januari 1946, ia dan Mr. Zairin Zain ikut hadir. Seusai sidang, Sumitro dan Zairin terbang ke Jakarta. Tiba di rumah orang tuanya, Sumitro disambut suasana duka: dua adiknya, Subianto (21) dan Sujono (16) gugur dalam pertempuran melawan Jepang di Tangerang.


Kenyataan ini memperkuat tekadnya untuk melawan Belanda dalam mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI. Bersama Perdana Menteri Sutan Sjahrir, Sumitro dan Zairin pada 14 Maret 1946 menyusun argumentasi baru untuk menghadapi diplomasi Belanda.


Dunia internasional menolak Agresi Militer Belanda, 21 Juli 1947. India dan Australia, 30 Juli 1947, membawa persoalan Indonesia ke Sidang Dewan Keamanan di Lake Success, AS. Sutan Sjahrir, H. Agus Salim, Charles Tambu, Sudjatmoko, dan Sumitro Djojohadikusumo ikut hadir.


Sumitro terpaksa meninggalkan Dora, yang baru enam bulan dinikahinya, tepatnya 7 Januari 1947. Ia berjumpa pertama dengan Dora Sigar di Rotterdam tahun 1945. Ketika itu Dora belajar di Ilmu Perawatan Pascabedah di Utrecht.

 
Menjadi “Penyelundup”
Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer Kedua. Satu hari kemudian Sumitro bergegas menemui Robert A. Lovett, pejabat sementara Menteri Luar Negeri AS di Washington DC sambil membawa sebuah memorandum. Ketika Sidang Dewan berlangsung, Sumitro meninggalkan New York untuk menghadiri Konferensi Asia yang membahas masalah Indonesia di New Delhi, 18 Januari 1949. Ia bergabung dengan delegasi Indonesia yang dipimpin Mr AA Maramis.
 
Masa transisi - mulai dari takluknya Jepang, proklamasi kemerdekaan, hingga usaha-usaha Belanda untuk menjajah kembali - berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Saat itu masih beredar mata uang Jepang, gulden Belanda, dan uang NICA.

Berangsur-angsur dilakukan penggantian dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Oleh karena kekurangan bahan kimia untuk membuat ORI, Sumitro mencarinya ke Singapura dan "menyelundupkannya" ke Jawa. Ia belajar jadi "penyelundup" untuk kepentingan revolusi. Ini tugas dari Sjahrir dan Bung Hatta.


Pada 12 April 1947, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pemikir Siasat Ekonomi pimpinan Muhammad Hatta. Anggota panitia pemikir berjumlah 98 orang. Sumitro bertugas memikirkan hal-ihwal keuangan dipimpin Mr Sjafruddin Prawiranegara.


Usianya masih sangat muda (33) ketika Sumitro diangkat jadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian, sekitar Mei 1950. Pada 20 Maret 1951 Kabinet Natsir roboh.

 
Kemudian, Ketua Senat FE-UI Suhadi Mangkusuwondo bersama mahasiswa FE-UI meminta Sumitro menjadi dekan, dimana dia salah seorang pendiri fakultas tersebut. Waktu itu usianya 34 tahun. Belum lama menjabat dekan, Dr. Sumitro Djojohadikusumo diangkat menjadi guru besar ilmu ekonomi di FE-UI. Selama di FE-UI, Sumitro ingin menjadikannya Jakarta School of Economics yang punya integritas. Dari sana, lahirlah orang-orang seperti Widjojo Nitisastro, Barli Halim, JB Sumarlin, dan Ali Wardhana.

Pada 3 April 1952, Sumitro kembali diangkat menjadi Menteri Keuangan Kabinet Wilopo. Sejak 3 Juli 1953, Kabinet Wilopo demisioner. Tanggal 30 Juli 1953 Sumitro kembali menjadi Dekan FE-UI.


Semenjak menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo-Prawoto (3 April 1952 - 30 Juli 1953), Sumitro merasakan adanya ketimpangan daerah. Terjadi pergolakan dalam dirinya sebagai politikus dan akademisi.


Tanggal 30 Juli 1953 - 24 Juli 1955 adalah masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I. Kemudian terbentuk Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956) dan Sumitro kembali dipercaya sebagai Menteri Keuangan.


Perjuangkan Otonomi Daerah

Sepanjang tahun 1957, koran komunis dan pers nasional seperti Harian Rakyat dan Bintang Timur melansir pemberitaan buruk tentang Sumitro. Ia dituduh melakukan korupsi besar-besaran.

Pada 23 Maret 1957 Sumitro dipanggil Corps Polisi Militer (CPM) Bandung. Tapi pemeriksa menyatakan, tidak ada alasan untuk menahan Sumitro. Panggilan kedua oleh CPM terjadi pada tanggal 6 - 7 Mei 1957. Kemudian 8 Mei 1957, ia dipanggil lagi.


Sumitro semakin tertekan oleh serangan koran prokomunis dan merasa hendak ditangkap. Atas prinsip "pengabdian dan perlawanan" ia memilih melawan rezim Soekarno yang dianggap terlalu dekat dengan golongan komunis dan mengabaikan pembangunan daerah.


Pada Mei 1957 ia ke Sumatra, bertemu Letkol Barlian dan Mayor Nawawi di Palembang. Ia sempat menyamar sebagai Letnan Dua Rasyidin. Pada 13 Mei 1957, ia tiba di Padang, bertemu Panglima Divisi Banteng, Letkol Achmad Husein. Malamnya Sumitro menuju Pekanbaru, menemui Kapten Yusuf Baron.


Ultimatum kepada pemerintah pusat akhirnya dikeluarkan pada 10 Februari 1958. Tanggal 15 Februari 1958, Achmad Husein melalui Radio Bukittinggi mengumumkan proklamasi pemerintahan tandingan, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).


Dari Jakarta, Sjahrir menugaskan Djoeir Moehamad dan Djohan Sjahruzah menghubungi dewan-dewan militer di daerah. Sekaligus menghubungi Sumitro Djojohadikusumo. Mereka "mengejar" Sumitro hingga ke Padang. Tapi Sumitro keburu ke Pekanbaru, kemudian ke Bengkalis, sempat menyamar jadi kelasi kapal menuju Singapura.

 "Ia ternyata menempuh jalan sendiri dan diumumkan menjadi salah seorang menteri PRRI," tulis Djoeir dalam bukunya, Memoar Seorang Sosialis (1997, hlm 268). Belakangan, setelah Sumitro terlibat dalam PRRI, Presiden Soekarno mendapat dalih bagus untuk membubarkan PSI dan Masyumi bulan Agustus 1960.

Sumitro lalu ke Saigon juga dengan menyamar sebagai kelasi kapal sebelum ke Manila dan melakukan kontak dengan Perjuangan Semesta (Permesta). Menyamar menjadi cargo supervisor atas nama pemilik kopra, Sumitro masuk ke Bitung. Ia ke Sumatra menggelar pertemuan dan memperluas hubungan dengan pemimpin militer di Sumatra, juga Sumual di Sulawesi.


Subadio, utusan Sjahrir, bertemu Sumitro di Singapura. Sumitro berperan menangani bidang logistik bersama Kolonel Simbolon dan Husein bagi PRRI. Ia sempat mengecek pengadaan senjata. Sebagian senjata dibeli di Phuket (Thailand) dan Taiwan. Dua kali ia masuk Taiwan, dan kembali ke Minahasa dengan pesawat bermuatan amunisi.


Konsep semula, menurut Sumitro, hanya untuk memperbaiki Jakarta. Tidak ada bayangan membuat suatu pemerintahan tandingan. Tuntutan mereka hanyalah ingin otonomi dan pengembangan daerah.


Sumitro mempercayai gagasan persatuan Indonesia. Namun, tatkala PRRI hendak mendirikan Republik Persatuan Indonesia (RPI), dan Pulau Jawa tidak termasuk di dalamnya, ia menolak tegas, "Kalau demikian, saya tidak bisa ikut, sebab negara kita satu."

Pelarian ke Luar Negeri
Ketidaksepakatan ini mendorong Sumitro mengungsi ke luar negeri, lantaran belum memungkinkan pulang ke Jakarta. Pemerintahan Soekarno masih menganggapnya pemberontak yang harus disingkirkan.

Selama 10 tahun di pelarian, Sumitro menggunakan banyak nama samaran. Para mahasiswa di Jepang mengenalnya sebagai Sungkono. Di Jerman dipanggil Sunarto. Di luar Frankfurt pakai nama Abdul Karim. Di Hongkong orang mengenalnya Sou Ming Tau (bahasa Kanton) dan Soo Ming Doo (bahasa Mandarin). Warga Malaysia mengenalnya Abu Bakar. Ia dipanggil Henry Kusumo atau Henry Tau di Bangkok.

 
Demi keamanan, Sumitro bersama keluarganya tak mau tinggal di suatu negara lebih dari dua tahun. Mulai dari Singapura, Hongkong, Kuala Lumpur, Zurich-Swiss, London, kemudian pindah ke Bangkok.

Untuk menghidupi keluarganya di pelarian, ia menjadi saudagar mebel dan real estate di Malaysia. Juga mendirikan Economic Consultans for Asia and the Far East (Ecosafe) di Hongkong, dan cabangnya di Kuala Lumpur. Ia memakai nama Kusumo.


Sebagai orang tua, ia dikenal keras dan disiplin dalam mendidik keempat anaknya. Buktinya, putri tertua, Ny. Biantiningsih yang istri mantan Gubernur BI J Soedrajat Djiwandono, sampai memiliki dua gelar kesarjanaan. Begitu juga Ny Marjani Ekowati, putri kedua yang menikah dengan orang Prancis. Letjen Prabowo Subianto berhasil meniti karier sebagai Danjen Kopassus dan Pangkostrad. Lalu si bungsu Hashim Sujono menjadi pengusaha sukses.

 
Kembali ke Tanah Air
Pada Maret 1967, Soeharto menjabat presiden RI. Suatu kali Ali Moertopo menemui Sumitro di Bangkok, dan bertanya, "Apakah Pak Mitro bersedia kembali?" Sumitro bilang, "You just remain yourself, and I just remain myself."  Kemudian, Menlu Adam Malik, yang berkunjung ke Bangkok, mempertebal keyakinan Sumitro untuk pulang ke Tanah Air.

Sesudah resmi menjadi presiden, Soeharto menerima Sumitro di Cendana, 29 Mei 1968. Ia meminta kesediaan Sumitro membenahi ekonomi yang ambruk. Inflasi 600% lebih, kala itu.


Sumitro akhirnya dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 27 Maret 1968. Tanggal 6 Juni 1968 susunan menteri Kabinet Pembangunan I diumumkan. Selanjutnya ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset Nasional (Menristek) pada Kabinet Pembangunan II.

 
Menjadi Konsultan
Sekeluar dari kabinet tahun 1978, Penggemar kopi dan perokok berat ini menjadi konsultan. Juga menulis buku. Dalam kurun waktu 1942-1994, ekonom yang fasih berbahasa asing antara lain bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Spanyol ini telah menulis 130 buku dan makalah dalam bahasa Inggris.

Sejak 1982 ia mengurusi Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN). Ia sempat menjadi komisaris Bank Niaga, Bank Universal, dan Bank Kesejahteraan. Pada 18 September 1992 - Desember 1992 Sumitro ditunjuk sebagai preskom Astra.


Buku terakhir yang ditulisnya adalah Jejak Perlawanan Begawan Pejuang yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan, April 2000. Berbagai tanda penghargaan yang diperolehnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri antara lain Bintang Mahaputra Adipradana (II), Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia, Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Thailand, Grand Cross of the Crown dari Kerajaan Belgia serta yang lainnya dari Republik Tunisia dan Perancis.

 
Tantangan
Di usia senjanya, cobaan bagai badai datang bagi keluarga Sumitro. Karier putra ketiganya, Prabowo Subianto, di bidang militer, tamat. Menantunya, Sudradjat Djiwandono, suami Biantiningsih, putri sulung, dicopot dari jabatan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) hanya 10 hari menjelang masa jabatannya habis. Putra bungsunya, Hashim, diterpa banyak kesulitan dalam usaha.

Meski demikian, Sumitro yang sudah mengecap asam garam kehidupan tetap memegang pedoman hidupnya,
“Smiling in the face of adversity/Contemptous of danger/Undaunted in defeat/ Magnanimous in victory (Tersenyum menghadapi kemalangan/ Berani menantang bahaya/Tegar dalam kekalahan/Rendah hati akan kemenangan). Pedoman dalam bentuk sajak itulah yang ditanamkannya pada putra-putrinya untuk tetap bertahan dalam menghadapi segala kesulitan.

"I've been through worst.
Ini bukan yang pertama kali!" katanya lantang. "Ujian buat saya dalam kehidupan jauh lebih dari itu, habis dari menteri lalu tiba-tiba jatuh jadi buronan, ha-ha-ha!" tutur pria yang suka bicara ceplas-ceplos ini.

Kisah ‘Suka Ceplas Ceplos’

Gayanya yang ceplas-ceplos dan blak-blakan menjadi ciri khas. Sebagai "begawan" ekonomi, Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo memang selalu kritis. Setelah menjadi besan Presiden Soeharto pun ia tetap melancarkan kritik tajam terhadap jalannya roda pembangunan. Baginya, perkawinan anak laki-lakinya Letjen Prabowo Subianto dengan Siti Hediyati (putri Soeharto) pada Mei 1983 hanyalah historical accident.

Salah satu kritiknya yang tajam ialah pernyataannya tentang kebocoran 30% dana pembangunan yang dilansir di Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke-12 di Surabaya, November 1993. ISEI sendiri didirikan Sumitro tahun 1955.


Bila Sumitro - yang pada 1985 menjadi anggota
seven eminent persons dengan tugas menyusun rekomendasi kepada GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) - sudah kelewat keras mengkritik, biasanya menantunya datang kepadanya untuk menyampaikan pesan Presiden Soeharto.

"Ada apa, Tiek? Ada pesan dari Bapak?" sambut Sumitro.


"Ya, Bapak bilang, 'Tiek, mertuamu sudah priyayi sepuh kok masih radikal saja'!" ujar Siti Hediyati alias Titiek Prabowo.


"Ya, saya memang sudah terlalu tua untuk mengubah diri!" jawab Sumitro enteng.


Masih soal sinyalemen kebocoran itu, ketika bertemu Sumitro, Soeharto langsung berkata, "Kok, Pak Mitro suaranya begitu?"


Sumitro menjelaskan, sejak mahasiswa ia biasa bicara apa adanya, melihat suatu masalah lalu mencari problemnya kemudian mencari pemecahannya. "Dalam hal ini problemnya apa? Banyak. Pemborosan. Orang bilang ekonomi biaya tinggi.


Bagaimana ini, lalu saya cari fakta, dan faktanya memang begitu. Kalau Bapak ingin fakta, tanya pada Biro Pusat Statistik," ucap Sumitro, penerima Bintang Mahaputra Adipradana II.


Dengan nada agak sinis Sumitro menambahkan, "Saya tidak punya antena ke angkasa luar, Pak. Ini hitung-hitungan berdasarkan analisis ilmiah."


"Alhasil, ini bukan pat gulipat, angka 30% bukan datang dari langit, atau dari paranormal Permadi!" tegas Sumitro, yang pada 1953 oleh Sekjen PBB diangkat sebagai anggota lima ahli dunia
(group of five top experts).

Presiden memahami penjelasan itu namun ia menekankan, "Tapi, mbok ya jangan disiarkan, Pak Mitro."


Ketika krisis ekonomi semakin memukul Indonesia, akhir 1997, Sumitro kembali membuat pernyataan tajam. Dalam tubuh ekonomi nasional melekat berbagai macam penyakit, seperti distorsi dalam bentuk monopoli, oligopoli, kartel, proteksi yang berlebihan, dan subsidi untuk barang-barang tertentu.


Sumitro melukiskan, "Kalau kita hanya bicara ekonomi moneter, obatnya cukup Aspirin. Tapi kalau institutional disease, sudah perlu antibiotika. Dan saya yakin bisa diatasi dengan antibiotika, tidak perlu sampai diamputasi, karena masih ada kesempatan untuk segera bertindak. Namun, paket untuk mengatasi disease itu harus dilakukan tanpa pandang bulu dan tak boleh ada intervensi." (Kompas, 11/1/1998).


Dicuekin Bu Tien

Menanggapi soal adanya kolusi antara oknum pejabat dengan oknum konglomerat, Sumitro menegaskan, "Saya tidak setuju ada kolusi dengan alasan apa pun. Hal itu harus diberantas!"

Dalam hal ini ia punya pengalaman menarik. Ada pengusaha yang berusaha "menyogok" dengan mengirim bunga kepada istrinya. Di balik bunga itu terselip perhiasan emas dan berlian! Sumitro memanggil sekretarisnya, Babes Sumampouw, "Babes, apa-apaan ini. Kirim kembali, pulangkan!"


Pengusaha itu datang mengeluh, "Pak Mitro, mengapa begitu?" Sumitro pun menjawab, "Hati-hati kamu, ya, lain kali. Kamu masih untung saya menteri. Sembrono kamu, kasih perhiasan kepada istri saya. Enggak ada orang lain yang berhak memberi perhiasan kepada istri saya. Itu 'kan menghina seorang suami."


Pengalaman lain, usai menyelesaikan tender impor cengkeh, Sumitro dikejutkan oleh laporan Ali Moertopo bahwa Ibu Tien Soeharto marah-marah kepadanya. Ibu Tien berharap Sukamdani yang mendapat tender, tapi kenyataannya yang menang Probosutedjo dan Liem Sioe Liong.


Sejak peristiwa itu, lebih dari setahun, Ibu Tien tak mau menegur Sumitro. Kalau mereka berjumpa, Ibu Negara itu melengos, membuang muka. Biarpun begitu, terhadap Dora Sigar, istri Sumitro, sikap Ibu Tien tetap baik dan mau mengajak bicara.

 
Rendah Hati
Meski lima kali menjabat menteri di masa Orde Lama dan Orde Baru, toh ia tetap rendah hati. Seperti yang terjadi ketika ia menghadiri suatu resepsi pernikahan.

"Monggo ... monggo, Pak, terus lajeng kemawon (Silakan, Pak, terus saja ke depan)," pinta anggota panitia, mempersilakan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo yang berada dalam antrean para tamu untuk menyalami mempelai.


"Sampun ... matur nuwun (terima kasih)," tolak Pak Cum, panggilan akrabnya. Sementara itu para tetamu VIP dan mereka yang merasa VIP, saling menyalip maju dan sibuk berfoto ria bersama pengantin.

***
Pada usia menjelang 84 tahun, Sumitro meninggal dunia Jumat (9/3/2001) pukul 00.00 di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur, setelah beberapa lama dirawat karena sakit jantung. Di bawah iringan gerimis dan tahlil masyarakat, jenazahnya dikebumikan di Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2001) siang sekitar pukul 14.35. Sedikitnya 1.000 warga sekitar mengikuti prosesi pemakaman.

Tampak hadir melayat antara lain Gus Dur (presiden saat itu), Ketua MPR Amien Rais, KSAD Jenderal TNI Endriartono Sutarto, Ketua DPR Akbar Tandjung, pengusaha Ciputra, bekas Mentrans AM Hendropriyono, Pangkostrad Letjen TNI Ryamizard Ryacudu, Soeripto, Letjen (Purn) Sayidiman, bekas Pangkostrad Jenderal (Purn) Kemal Idris, Wakasad Letjen Kiki Syahnakri, bekas Menkeu Radius Prawiro, Menkimpraswil Erna Witoelar, Menko Perekonomian Rizal Ramli, dan Gubernur BI Syahril Sabirin. 

Nama
Prof.Dr. Sumitro Djojohadikusumo
Lahir
Kebumen/Jawa Tengah, 29 Mei 1917
Meninggal
Jakarta, 9 Maret 2001
Menikah:
7 Januari 1947
Istri
Dora Sigar (asal Langowan/Minahasa)
Anak
Biantiningsih Djiwandono (istri bekas Gubernur BI Sudradjat Djiwandono), Maryani Le Maistre, Prabowo Subianto, dan Hashim Suyono Djojohadikusumo
Orang Tua
R.M. Margono Djojohadikusumo/Siti Katoemi Wirodihardjo
Alamat
Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Pendidikan
- HIS (Holland Inlandsche School)
- MULO (Meer Uitgrebreid Lager Onderwijs)
- Universitas Sorbonne di Paris, Perancis (1934-1938)
- Economische Hogeschool di Rotterdam/Belanda (Sarjana 1940, Doktor 1942)
Riwayat Pekerjaan
- Pembantu Staf Perdana Menteri RI Sutan Syahrir (1946)
- Presiden Direktur Indonesian Banking Corporation (1947)
- Wakil Ketua Perutusan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB membantu L.N.Palar (1948-1949)
- Anggota Delegasi RI di Konperensi Meja Bundar, di Den Haag, Belanda (1949)
- Kuasa Usaha KBRI di Washington, D.C (1950)
- Menteri Perdagangan & Perindustrian RI di Kabinet Natsir (6/9/1950 - 27/4/1951)
- Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (1952 - 2000)
- Menteri Keuangan RI di Kabinet Wilopo (3/4/1952 - 30/7/1953)
- Menteri Keuangan RI di Kabinet Burhanuddin Harahap (12/8/1955 - 24/3/1956)
- Bergabung dengan PRRI/Permesta (1958 -1961)
- Di pengasingan, sebagai Konsultan Ekonomi di Malaysia, Hong Kong, Thailand, Perancis dan Swiss (1958 - 1967)
- Menteri Perdagangan RI di Kabinet Pembangunan I (6/6/1968 - 28/3/1973)
- Menteri Riset di Kabinet Pembangunan II (28/3/1973 - 28/3/1978)
Kegiatan Lain
- Guru Besar Universitas Indonesia (1951-2001)
- Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai Negeri (1982)
- Konsultan Ekonomi pada Indoconsult (1978) dan PT Redecon
- Komisaris Utama PT Bank Pembangunan Asia (1986)
- Aktif di LP3ES
- Ketua Dewan Penyantun Universitas Mertju Buana (1985 - 1990)
Karya
- Soal Bank di Indonesia, 1946
- Keuangan Negara dan Pembangunan, 1954
- Ekonomi Pembangunan, 1955
- Kebijaksanaan di Bidang Ekonomi Perdagangan, 1972
- Indonesia dalam Perkembangan Dunia Kini dan Masa Datang, 1976
- Trilogi Pembangunan dan Ekonomi Pancasila, 1985
- Perdagangan dan Industri dalam Pembangunan, 1986
Penghargaan
- Bintang Mahaputra Adipradana II
- Panglima Mangku Negara, Kerajaan Malaysia
- Grand Cross of Most Exalted Order of the White Elephant, First Class dari Kerajaan Thailand
- Grand Cross of the Crown dari Kerajaan Belgia serta yang lainnya dari Republik Tunisia dan Perancis
Buku Biografi
Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, terbitan Pustaka Sinar Harapan, April 2000

Sumber :
Dari berbagai sumber terutama Intisari, Tempo, dan Kompas 
TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Presiden Yang Benar-Benar Presiden

 
Mahmud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: محمود احمدی*نژاد ; lahir 28 Oktober 1956) adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.

Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Orang tuanya,seorang Tukang Besi, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya merubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.
Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi. 

Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.

"Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"
Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran ."

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad yang belum tentu orang ketahui, dan pastiyang membuat orang ternganga dan terheran-heran :

Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoleruntuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive. 
 
Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.


Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.


Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.  
Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.


Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk Amerika.
Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.
Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa.
Baru-baru ini dia baru saja mempunyai "Hajatan Besar" yaitu menikahkan puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden:

Sumber : http://jelajahunik.blogspot.com/2010/04/presiden-teladan-presiden-termiskin.html

Kembang Api, Kilat, Komet Dalam Satu Foto!

Seorang fotografer bernama Antti Kemppainen dari Australia berhasil menangkap foto dimana terdapat kembang api, kilat, dan komet dalam satu foto! Foto ini diambil pada Hari Australia pada tanggal 26 Januari 2010. Foto tersebut diambil di pantai di Perth, Australia Barat. Pada foto tersebut di kiri dapat terlihat kembang api sedang meledak, sementara di sebelah kanan awan besar sedang menghasilkan badai, di tengah-tengah awan dan langit terdapat sebuah komet sedang jatuh, meteor tersebut telah dikenali sebagai Komet McNaught.


Sumber : http://satriasputra.blogspot.com/2010/04/kembang-api-kilat-komet-dalam-satu-foto.html

Alat-Alat Masa Depan Di Akhir Tahun

Simak benda-benda yang bisa saja ada di dalam rumah Anda nanti, karena benda ini memang benar-benar ada! (walau masih dalam tahap pengembangan).

1. Gestural Computing
  
Singkatnya pernah nonton "Minority Report"? Dalam film itu Tom Cruise memakai alat yang mirip dengan alat yang satu ini ketika mencari wajah tersangka lewat rekaman-rekaman video.

2. Future Street Cleaner
Pembersih yang bisa memilah-milah kotoran sehingga lebih mudah diproses.

3. Wearable PS3 Suit
Kalau yang buat maniak gim dan ingin merasakan permainan ke tingkat yang lebih tinggi pakailah ini. Dilengkapi dengan proyektor, dan power supply sendiri.

 4. Terahertz Laser
Kalau ke bandara kita tidak perlu repot-repot lagi bongkar pasang "muatan" kita untuk di cek sama petugas bandara, takut-takut ada yang bawa bom atau bong (red. film Harold and Kumar), nah, tinggal lewat, ketauan deh luar dalemnya kita.

5. Spying Insects
Teknologi ini berguna untuk jadi mainan anak-anak di masa depan. Penelitinya dari Universitas Cornell, teknologi baterainya dari baterai 'Radioaktif isotop Nickel 23' dan tidak berbahaya untuk manusia.

6. Lab-Grown Pork
 
Peneliti di Belanda menemukan cara untuk mengembangbiakan babi dengan mencemplungkan daging BB kesitu dan dalam hitungan waktu berkembang sendiri.

7. Brain Implants
Terinspirasi dari film Matrix, dimana Intel yang mengemukakan gagasan gila ini. Tersebutlah peneliti Intel di Pittsburgh yang menyatakan bahwa 10 tahun lagi mereka berencana untuk membuat sensor otak implan, yang mana dapat digunakan untuk memerintah komputer atau peralatan elektronik lainnya. Jadi kita bisa mengetik tulisan di komputer hanya dengan membayangkannya. Selangkah Lebih Maju Menuju Dunia Matrix.

8. Finger Powered Remote Control
Dari NEC dan Soundpower Corporation, salah satu perusahaan elektronik terbesar di Jepang, saat ini sedang membuat "remote control" tanpa batere, yang mana batere-nya itu sendiri dari jari-jemari tangan kita, jadiii.... banyak-banyaklah menggesek-gesek jari kita kaya amplas, biar kita bisa ganti channel TV...

9. Transitions Contacts
Untuk lebih menjaga mata kita kalau ada sinar UV lewat, dan secara otomatis ini contact lens akan mengaturnya cahaya tersebut, dan disinilah terlihat seakan-akan mata kita berubah warna... Begitulah kira-kira konsepnya.

10. Robot Rodeo
Pasti tahu dong tentang robot-robot penjinak bom? (kalau belum tau maka "Selamat Datang Di Abad 21! kemana aja sih?!")
Cuma bedanya robot ini digunakan untuk "Fun". Robot ini dijadikan seolah-olah banteng, karena AI yang diberikan dibuat sama dengan "Cara Pikir Banteng".

11. Paper Batteries
Baterai adalah "Tulang Punggung" dari Konsumen Teknologi Masa Depan. Lebih baik, lebih murah, lebih ringan, lebih dekatlah kita ke nirvana teknologi. Dengan menggunakan Polymer Konduktif, para peneliti berusaha membuat baterai tanpa bahan besi didalamnya, dengan ide untuk membuat baterai yang terdiri dari "selulosa" tanaman dan kertas.

12. EKG Necklage
Alat yang dapat memonitor kondisi seseorang, jadi orang tersebut tidak perlu opname bolak-balik ke rumah sakit, cukup di rumah aja, tingkat kesehatannya dapat di monitor dari jauh, jadi si dokter bisa langsung bicara.

13. Ultra Flat Speaker
 
Idenya dari Speaker Headphone. Entah bagaimana maksudnya, yang saya tangkap adalah Bahwa Peneliti dari Jerman menemukan ide untuk mengubah konsep speaker konvensional saat ini ("Bigger is Better"). Mereka menemukan konsep bahwa speaker yang tipis pun dapat membuat suara yang sama menggetarkan seperti speaker biasa, dan pemikiran ini diambil dari konsep Headphone-Headphone Premium.

14. 3D Camera
Konsep yang digagas Sony.

15. Pressure-Sensitive Touch Screens
Teknologi Touch Screen saat ini memang benar-benar mendunia mengalahkan 'BlackBakrie'. Nokia dengan visi-nya yang ambisius untuk menciptakan handphone yang lebih responsibel dengan teknologi touch-screen. Anda semua pasti tahu dengan Mac Apple yang juga terlebih dulu menggunakan teknologi ini, namun konon katanya lagi teknologi yang ini akan lebih menyenangkan untuk digunakan.

Sumber : http://hendrynote.blogspot.com/2010/04/15-alat-masa-depan-di-akhir-tahun.html